Mahasiswa UNS Lakukan KKN Bantu Didik Anak-Anak Buruh Migran di Sabah

By Admin

nusakini.com--KJRI Kota KInabalu menerima rombongan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Jumat  (6/1). KKN diikuti oleh 19 mahasiswa dari berbagai fakultas dan akan berlangsung selama 45 hari. Peserta KKN akan melakukan pengabdian sosial dengan mengajar di 8 Tempat Kelompok Belajar atau Community Learning Center (CLC) anak-anak buruh migran Indonesia di wilayah Sabah. 

Pada kesempatan tersebut, Konjen RI Kota Kinabalu, Akhmad DH Irfan, menyampaikan harapan agar kehadiran mahasiswa peserta KKN dapat membangkitkan motivasi anak-anak buruh migran untuk meraih pendidikan setinggi mungkin. Pada saat yang sama, peserta KKN pasti akan dapat memetik pengalaman berharga sebagai bekal kesuksesan mereka dimasa depan. 

Konjen RI Kota Kinabalu menyampaikan arahan kepada peserta KKN bahwa sesuai UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, setiap WNI berusia 7 sampai 15 tahun, dimanapun mereka berada baik di dalam maupun luar negeri, wajib mengikuti pendidikan dasar. Oleh sebab itu pendirian CLC bertujuan untuk memberikan akses dan pelayanan pendidikan dasar bagi anak-anak TKI juga dalam usia belajar tambah Konsul Jenderal. 

Atas persetujuan Pemerintah Malaysia, pada tahun 2008 Pemerintah Indonesia Cq. Kemdikbud mendirikan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) yang sekaligus menjadi sekolah induk bagi CLC atau kelompok-kelompok belajar yang tersebar di berbagai pelosok wilayah Sabah.

Jumlah siswa SIKK saat ini tercatat sekitar 800 siswa. Sedangkan jumlah CLC baik yang dikelola oleh komunitas masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) tercatat sebanyak 219 buah yang menampung sekitar 24.000 orang siswa. Diperkirakan, masih terdapat sekitar ribuan anak-anak TKI di Sabah yang masih belum mendapat akses pendidikan, terutama yang berada di ladang-ladang terpencil di wilayah Sabah. 

Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu bekerjasama dengan Kemdikbud dan pemangku kepentingan terkait lainnya, mendorong agar anak-anak buruh migran di Sabah yang telah menuntaskan pendidikan dasar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di Indonesia melalui program repatriasi atau “Ayo Pulang”.

Dalam kaitan ini, Konjen RI Kota Kinabalu telah menandatangai kesepakatan kerjasama dengan sejumlah sekolah dan lembaga pendidikan di Indonesia yang memberikan beasiswa bagi lulusan SIKK dan CLC di Sabah untuk melanjutkan sekolah di tanah air. 

“Melalui pendidikan diharapkan masa depan anak-anak TKI menjadi lebih baik, setidaknya tidak sekedar menjadi buruh ladang” tegas Konsul Jenderal. (p/ab)